Untuk mu
sahabat yang masih segalanya, dari aku yang tak pernah sempurna
Aku
ingin menceritakan semua tentang mu. tapi aku tidak tahu bercerita pada siapa,
karena kau lah tempatku bercerita, aku tidak punya teman lain seperti dirimu. Aku
sedih jika tidak bisa memahami mu, dan kamu lebih mengandalkan orang lain untuk
mengartikan pikiran mu. Pada akhirnya memang percuma saja memiliki teman
seperti aku yang jauh dari harapan mu. Kamu merasa tidak aku perdulikan,
padahal aku hanya tidak bisa menunjukkannya pada mu. Setelah ku pahami aku bukan yang terbaik, aku
tidak bisa menyangsikan lagi ternyata dia yang dapat mengerti kamu, bukan aku.
Padahal hanya kamu yang dapat mengerti aku. Sekarang aku jadi tahu, aku tak
berhak berharap siapa pilihan mu meskipun aku selalu memilihmu. Tapi aku hanya
ingin kamu tahu, segala yang pernah aku ucapkan bukan hanya sekadar kata-kata.
Aku hanya takut jika kamu tidak mempercayaiku.
aku tahu ada banyak hal di dunia ini diciptakan Tuhan
di luar batas kemampuan ku. Sama seperti halnya aku tak bisa lebih baik dari
dia. Aku tak bisa membahagiakan mu dan siapapun. Aku selalu mencoba, tapi mungkin
dengan cara yang salah. Tapi satu hal yang harusnya kamu tahu, aku tak pernah
pura-pura atau pun terpaksa. Aku memahami hal itu, kamu pikir selama ini aku
hanya terpaksa melewati semua ini, pikiran mu meracuni semua tindakan ku. Padahal
kamu hanya tak paham. tapi aku masih tetap berharap nanti kamu akan mengerti
bahwa sebenarnya ketika aku mengatakan hal-hal yang tidak menyenangkan, itu karena
aku tidak terima ada yang lebih baik dari aku.
Adalah aku, orang yang masih menganggapmu
segalanya meskipun aku tak pernah sempurna. Aku menyesal telah membuatmu
menangis dan membiarkan mu memilih teman yang lain. Aku tahu aku tidak ada
apa-apanya dibandingkan siapapun kepunyaan mu. Kekecewaan mu terhadap ku telah
mengugurkan ku di barisan pertama. Sekali lagi, aku tak berhak cemburu atas
siapapun pilihan mu, meskipun sebenarnya aku tak terima. Tapi aku sadar, manusia
tetaplah manusia yang kadang akan mengubah pikiran mereka. Kemarin mungkin
akulah yang terbaik, dan hari ini aku tidak ada apa-apanya lagi. Maaf aku
memang tak bisa diandalkan dan selalu mengecewakan mu. Entah kamu berharap atau
tidak, meskipun aku bukan yang terbaik lagi, aku masih ingin tetap bersamamu,
menemani mu, dan melakukan hal gila seperti biasanya. Kelak, kamu akan mengerti
bahwa rasa sayang ku terhadapmu lebih penting dari apapun. Terimakasih karena
pernah menjadikan ku di bagian terbaik mu.
Salam dariku, manusia yang tetap saja aneh
20 mei 2017
Tidak ada komentar:
Posting Komentar