Aku suka
menulis sajak. Menulis segala rasa dan tualang kita yang tidak ku ceritakan
pada siapapun kecuali pada mereka (sajak). Aku menyukai mereka semua (sajak)
yang selalu menjelma menjadi teman mengenang. Aku bisa mengenang hal yang ku
damba, dan bisa mengecap keras hal yang tak ku suka.
Meskipun kamu
tidak terlalu suka pada mereka (sajak), mereka tetap suatu saksi bisu yang kau
anggap tipuan dari relung hatiku. Pada akhirnya aku hanya bisa berharap, kelak
mereka (sajak) akan menceritakan semuanya padamu betapa aku tulus menjalani semua
ini dengan mu. Untuk semua kisah persahabatan yang selalu aku rindukan
bersamamu, untuk memenuhi segala obsesiku ada di samping mu.
Ku harap
ini adalah lembaran awal dari persahabatan kita. Tapi kamu harus ingat, aku
juga manusia biasa sama sepertimu yang bisa melakukan kesalahan. Aku sering
menjengkelkan hati mu dengan semua kesalahan ku, tapi percayalah semua itu
tidak ku lakukan dengan sengaja. Banyak hal yang telah aku pelajari dari mu,
salah satunya “kehilangan mu untuk kedua kalinya adalah suatu kebodohanku yang
tak bisa ku maafkan.”
Salam dariku
sahabat yang tak pernah sempurna, untuk mu yang masih segalanya.
17 juni 2017
Tidak ada komentar:
Posting Komentar