Jumat, 16 Februari 2018

Artikel IDN Times dan Generasi Millennial


IDN Times dan Generasi Millenial

            Generasi millennial adalah sekelompok orang yang lahir setelah Generasi X, yaitu orang yang lahir pada kisaran tahun 1980- 2000an. Generasi millennials memiliki ciri khas tersendiri yaitu mereka lahir pada saat handphone, internet dan jejaring sosial mulai banyak digunakan masyarakat secara luas. Sehingga generasi ini sangat mahir dalam teknologi. Dari hasil survei yang dilakukan oleh Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) bersama dengan Puskakom Universitas Indonesia (UI), pengguna internet di Indonesia pada tahun 2014 menembus angka 88,1 juta. Di mana dari total jumlah tersebut 49% di antaranya dikuasai oleh generasi millennial. Dan dari penelitian itu mereka juga menyebutkan bahwa pengguna internet terbanyak berada di rentan usia 18 hingga 25 tahun.
            IDN Times adalah sebuah perusahaan berita multi platform dan media hiburan untuk generasi millennial dan gen z di Indonesia. Sebagai pembaca kita pasti memiliki kepuasan tersendiri jika membaca dan mencari informasi di IDN Times. Seperti yang telah kita ketahui bahwa kaum generasi millennial dan gen z sangat memiliki ketertarikan terhadap internet. Tidak ada satu orang pun pada kaum millennial yang tidak tahu internet. Maka IDN Times menyajikan banyak informasi yang tentu sangat bermanfaat dan tepat sebagai salah satu sumber informasi terpercaya oleh kaum millennial.
            IDN Times sendiri tidak mengacu pada satu kategori saja, melainkan banyak kategori. Misalnya : zodiak, kesehatan, breaking news, psikologi, kuliner, dan tentu masih banyak lagi. Hal-hal yang paling disukai oleh kaum millennial sebagai pembaca aktif IDN Times adalah kategori zodiak, karena pada usia 18-25 tahun mereka masih memiliki ketertarikan terhadap ramalan zodiak tersebut.
            Sebagai pengalaman pribadi banyak teman-teman seusia saya yang menunjukan postingan-postingan IDN Times yang sangat menarik perhatiannya terhadap kategori yang disajikan. Ini membuktikan bahwa minat baca di kalangan mahasiswa menjadi bertambah dalam hal-hal positif untuk mencari dan mendapatkan informasi terbaru. Itu juga berarti IDN Times sudah turut membantu meningkatkan minat baca kaum millennial di Indonesia.
            Generasi millennial juga terkenal untuk tidak kudate sehingga mereka akan mencari informasi terbaru secepat mungkin. Dari sinilah kelebihan dari IDN Times terlihat karena mereka selalu update terhadap berita terbaru, sehingga semakin hari akan semakin banyak pembaca aktif yang akan mengunjungi akun social media IDN Times.
            Kelebihan lainnya dari IDN Times, kemarin saya mendapatkan informasi bahwa IDN Times memiliki komunitas menulis bagi kalangan-kalangan yang ingin mengeksplorasi pengetahuannya kepada umum. Itu artinya IDN Times merupakan suatu wadah bagi para anggota komunitas yang memiliki hobi menulis berita terbaru. Bukan Cuma-Cuma, IDN Times pun akan memberikan point untuk setiap penulisan untuk dikumpulkan. Point tersebut dapat digunakan oleh penulis untuk ditukarkan menjadi uang. Semakin banyak menulis, semakin banyak point, maka semakin banyak pula bayarannya. Jadi IDN Times memang sangat cocok bagi para generasi millenial sebagai wadah memperoleh informasi maupun wadah mengeksplorasi informasi.
            Yang terakhir adalah saya ingin memberikan saran kepada IDN Times, seperti yang dilansir Belum lama ini, lembaga asal Inggris, Royal Society for Public Health (RSPH), merilis laporan survei mengenai efek media sosial terhadap kondisi kejiwaan anak-anak muda usia 14-24 tahun bertajuk #StatusOfMind. Dari 1.479 responden asal Inggris, Skotlandia, Wales, dan Irlandia Utara ditemukan opini mayoritas bahwa Instagram (disamping facebook, youtube, twiter dan snapchat) merupakan media sosial yang paling buruk dampaknya bagi kesehatan mental. Dari pernyataan tersebut ada banyak platform melakukan pembelaan untuk menangkis pernyataan itu. Hal yang ingin saya sampaikan adalah IDN Times juga harus turut membantu atau mengajak pembaca aktifnya untuk menggunakan media social dengan tingkat kebutuhan seperlunya saja. Misalnya IDN Times dapat memberikan masukan-masukan terhadap pembaca aktifnya bagaimana cara menggunakan media social dengan baik sehingga efek sosial media dapat ditepis.
           












                                                                                                   





                                                                                   








Tidak ada komentar:

Posting Komentar